Saturday, January 25, 2025

Sejarah Berdirinya GP Ansor di Indonesia

 



Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) merupakan salah satu badan otonom dari Nahdlatul Ulama (NU) yang berperan penting dalam bidang kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan, dan keagamaan. Organisasi ini resmi berdiri pada 24 April 1934 atau bertepatan dengan 10 Muharram 1353 Hijriah di Banyuwangi, Jawa Timur. Pendirian GP Ansor tidak terlepas dari dinamika sosial dan politik yang terjadi di Indonesia pada masa itu.


Latar Belakang Pendirian


Sejarah GP Ansor bermula dari perpecahan antara kelompok modernis dan tradisional dalam organisasi Nahdlatul Wathan, yang fokus pada pendidikan Islam. Tokoh-tokoh kunci dalam pendirian GP Ansor adalah KH Abdul Wahab Hasbullah (Mbah Wahab), seorang tokoh tradisionalis, dan KH Mas Mansyur, seorang tokoh modernis. Pada tahun 1924, KH Abdul Wahab Hasbullah mendirikan organisasi pemuda bernama Syubbanul Wathan** yang kemudian berkembang menjadi beberapa organisasi lain sebelum akhirnya resmi menjadi GP Ansor.


Pada Muktamar IX NU di Banyuwangi, GP Ansor disahkan sebagai bagian dari NU. Nama "Ansor" sendiri diberikan oleh Rais Akbar PBNU, KH Hasyim Asy'ari, setelah melakukan istikharah. 


Perkembangan Organisasi


Setelah pendiriannya, GP Ansor mengalami perkembangan yang pesat dan membawahi badan semi otonom lain seperti Barisan Ansor Serbaguna (Banser), MDS Rijalul Ansor, BAANAR dan LBH Ansor. Organisasi ini terus beradaptasi dengan kondisi sosial-politik Indonesia, termasuk saat penjajahan Jepang yang membatasi aktivitas organisasi pemuda.


GP Ansor juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan serta berperan dalam pembangunan nasional. Organisasi ini memiliki visi untuk membentuk pemuda yang cerdas, tangguh, dan memiliki akhlak mulia.


Tujuan dan Tugas GP Ansor


Tujuan utama GP Ansor adalah memperjuangkan dan mempertahankan ajaran Ahlusunnah wal-Jama’ah (Aswaja). Beberapa tugas dan tujuan spesifiknya meliputi:

- Mengembangkan pemuda Indonesia sebagai kader yang beriman dan berakhlak mulia.

- Menegakkan ajaran Islam Aswaja dalam konteks negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

- Berperan aktif dalam pembangunan nasional untuk mencapai cita-cita kemerdekaan.


GP Ansor juga mengedepankan prinsip-prinsip tasamuh (toleransi), tawasuth (moderasi), tawazun (keseimbangan), serta amar ma'ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran).


Dengan sejarah yang kaya dan peran yang signifikan dalam masyarakat, GP Ansor terus berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan di Indonesia.


Referensi 

[1] https://tirto.id/sejarah-berdirinya-gp-ansor-tugas-dan-tujuan-gerakan-pemuda-nu-gCMY

[2] https://nu.or.id/fragmen/sejarah-kongres-gp-ansor-dari-masa-ke-masa-AemX2

[3] https://voi.id/berita/359521/sejarah-gp-ansor

[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Pemuda_Ansor

[5] https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Gerakan_Pemuda_Ansor

[6] https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/SPEKTRUM/article/view/6657

[7] https://ansor.id/gerakan-pemuda-ansor/

[8] https://nu.or.id/fragmen/sejarah-berdirinya-gerakan-pemuda-ansor-7M83e

[9] http://digilib.uinsa.ac.id/3921/6/Bab%202.pdf


EmoticonEmoticon