Friday, April 18, 2025

Mengenang KH. Slamet Effendy Yusuf, Putra Banyumas yang Pernah Pimpin GP Ansor Pusat

 



PURWOKERTO – Tak banyak yang tahu, bahwa Banyumas pernah melahirkan sosok besar yang menorehkan sejarah di tubuh Gerakan Pemuda Ansor. Namanya adalah KH. Drs. Slamet Effendy Yusuf, M.Si., seorang ulama, intelektual, sekaligus tokoh nasional yang lahir di Banyumas, 12 Januari 1948.


Momen Rapat Akbar dan Pengukuhan 100 Ribu Banser Patriot Ketahanan Pangan di GOR Satria Purwokerto pada 24 April 2024 menjadi saat yang sarat makna. Ribuan kader Banser hadir, dan semangat perjuangan KH. Slamet Effendy Yusuf kembali terasa kuat di tanah kelahirannya.


Beliau tercatat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor selama dua periode (1985–1995). Kepemimpinannya dimulai dari Kongres IX di Bandar Lampung dan berlanjut ke Kongres X di Ujung Pandang. Di tangan beliau, GP Ansor makin kokoh dengan meneguhkan Pancasila sebagai asas organisasi dan merumuskan program kerja berbasis ideologi, pendidikan, dan kepemudaan.


Putra pasangan KH. Yusuf Azhari dan Hj. Umi Kulsum ini menempuh pendidikan di Madrasah Muallimin Al-Hidayah Purwokerto, IAIN Sunan Kalijaga, hingga Pascasarjana Ilmu Politik UI. Karier organisasinya dimulai dari IPNU Ajibarang hingga menduduki jabatan strategis seperti anggota DPR RI, MPR RI, dan Wakil Ketua Umum PBNU.


Tak hanya itu, beliau juga berperan penting dalam sejarah “Kembali ke Khittah 1926” Nahdlatul Ulama. Bersama tokoh-tokoh muda NU lainnya, beliau turut menyusun konsep penting yang mengembalikan NU ke khitah perjuangan sosial-keagamaan, bukan politik praktis.


KH. Slamet Effendy Yusuf wafat di Bandung pada 2 Desember 2015 dan dimakamkan di tanah kelahirannya, Desa Lesamana Kecamatan Ajibarang, Banyumas, keesokan harinya. Kepergiannya meninggalkan warisan keteladanan, kesederhanaan, dan keberanian dalam memimpin perubahan.


Kini, di saat GP Ansor terus tumbuh dan Banser menggelorakan semangat patriotisme di Purwokerto, nama KH. Slamet Effendy Yusuf kembali menggema. Beliau bukan sekadar tokoh nasional, tapi juga kebanggaan Banyumas yang telah mengukir sejarah di tubuh NU dan bangsa Indonesia.


EmoticonEmoticon